Ridho Yahya : Bukan Besar Kecilnya Anggaran Tapi Manfaat yang Dirasakan
PRABUMULIH, KABARPATROLI.ID - Walikota Prabumulih mengulas kembali kronologis mulai awal munculnya kasus Corona Virus dikota Prabumulih, salah satu nya terkait jumlah dana penanggulang an Covid-19 yang pada mulanya hanya 2 Milyar saja dianggarkan.
Angka 2 Milyar ini merupakan penganggaran terkecil dari seluruh Kabupaten-Kota (17) yang ada di Sumsel. Bahkan sempat menjadi cibiran empuk sekelompok oknum di jagad jagad jejaring sosial media Face Book.
Nah pada Konferensi Pers menjelang Penutupan masa Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Kota Prabumulih, Selasa (09/06/2020) Walikota H. Ridho Yahya mengulas sekaligus mengklarifikasi kembali perihal terkait jumlah dana anggaran yang telah di keluarkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) untuk penanganan Covid-19 di Kota Prabumulih.
Dan ternyata menurut Walikota, Pemkot Prabumulih sampai dengan saat masa PSBB telah mengeluarkan dana tak kurang dari 30 Miliyar.
Dan pengalokasian nya telah terealisasi serta menyasar kepada Azas maslahat bagi masyarakat kurang mampu yang perekonomian nya terganggu akibat dampak dari Pandemi Corona itu.
“Saya ingat ‘sejarah itu, saya ingat semua kronologis itu, tapi ternyata sekarang, yang terbukti untuk Sumsel yang paling banyak menganggarkan untuk Corona ini yang langsung dirasakan masyarakat, ya Kota Prabumulih ini, saya baca di Palembang (Kota yang juga PSBB, red) hanya 28 Miliyar baru habis, kita sudah hampir 30 Milyaran lebih dan memang sudah kita laksanakan” ujar Walikota Ridho Yahya di hadapan puluhan awak media.
“Dulu kita yang terkecil mengganggarkan, tapi yang terbesar dirasakan oleh masyarakat, karena mengapa, karena bukan besar kecil nya anggaran tapi terasa atau tidak bagi masyarakat dengan apa yang kita anggarkan” lanjut Pria yang akrab disapa Pak Ridho ini.
“Dan Alhadulillah sembako semua yang layak termasuk wartawan kebagian juga, artinya ini semua program itu dirasakan dalam kita menanggulangi virus Corona beserta dampak ekonomi yang ditimbulkannya, itu yang kita lakukan” ucapnya menambahkan.
Dalam konferensi Pers ini juga di sampaikan dengan berakhirnya Pemberlakuan PSBB di kota Prabumulih maka Pemerintah Kota Prabumulih berdasarkan hasil evaluasi serta Rapat Forum Kordinasi Pimpinan Daerah, memutuskan untuk menjalankan New Normal.
Selain itu juga dilaporkan progres pencapaian selama Pelaksanaan PSBB, juga kiat Pemkot Prabumulih selanjutnya dalam upaya penanggulangan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Prabumulih, yaitu dengan tetap menerapkan disiplin melakukan protokol kesehatan terhadap seluruh warga, juga simpul-simpul usaha, serta institusi baik Pemerintah maupun swasta.
Sehingga Kondisi New Normal yang dijalani oleh masyarakat Kota Prabumulih ini tak menjadi celah untuk kembalinya merebak Pandemi Covid-19 ini.
Laporan: Anjarolanza