Akibat Warga Muara Maung Tutup Akses Jalan Tambang Holling Batubara Tidak Berjalan
LAHAT, KABARPATROLI.ID - Kondisi malam ini Kamis (23/7) warga desa Muara Maung, Kecamatan Merapi Barat, masih menutup akses jalan menuju tambang PT.MAS (Muara Alam Sejahtera) dan PT. BAU (Bara Alam Utama) karena dari hasil pertemuan tadi siang dikantor Camat Merapi Barat Kamis (23/7) yang di fasilitasi oleh Camat, dan Unsur Tripika dengan perwakilan warga " dead lock " belum ada titik temu ini yang disampaikan oleh salah satu warga bernama Agusriasyah kepada wartawan ditemui dilokasi malam ini, suasana akses jalan menuju tambang masih ditutup warga dan sejumlah warga terus berjaga, Nampak aktivitas holling Batubara Terhenti tidak terlihat angkutan batubara yang keluar masuk ke PT,MAS dan PT.BAU hanya ada sebuah spanduk bertuliskan " Tambang ini disegel Rakyat "
Salah satu warga mengaku yang berjaga di lokasi kami akan tetap menutup akses jalan menuju tambang sebelum pihak perusahaan membayar tuntutan warga berupa kompensasi yang sudah berjalan selama delapan bulan belum
Ada penyelesaian dengan warga dengan pihak perusahaan. terpaksa kami bermalam sebelum ada penyelesaian dan kami tetap bertahan disini kata " Agusriasyah yang malam ini bertugas menjaga akses jalan menuju tambang agar mobil perusahaan tidak bisa masuk ke tambang.
Sesuai tuntutan dari warga yang tadi siang melakukan aksi yang diikuti oleh emak - emak menuntut 100 bidang lahan milik 46 warga yang rusak diduga akibat terkena dampak kiriman lumpur dari penambangan batubara perusahaan tersebut, sebelum tuntutan kami belum terpenuhi Kami terus berjuang bersama warga tetap bermalam.
Senada diungkapkan aktivis lingkungan Rendi kepada wartawan kami pernah melakukan investigasi menyusuri sungai kungkilan, IUP KKA (Karya Kasih Agung) selaku pemilik IUP ( Ijin Usaha Pertambangan) lokasi di Talang Bukit Hingin daerah sungai kungkilan, kondisi saat ini mulai tercemar dampak dari kegiatan ekplorasi dan ekploitasi oleh pihak perusahaan pertambangan batubara sehingga terjadi kerusakan ekosistem, sekarang sungai kungkilan tidak bisa dimanfaatkan lagi oleh masyarakat sekitarnya untuk mencuci dan mandi " ujarnya
Seperti apa yang kami suarakan dengan warga desa muara maung melakukan penyegelan jalan menuju tambang, karena lahan warga yang rusak akibat kiriman lumpur dari penambangan batubara sekitar 100 bidang kini kondisinya rusak parah dan tidak bisa ditanam lagi akibat tercemar aliran lumpur yang
masuk ke lokasi lahan milik 46 warga sekitar 100 bidang seperti tanaman karet, kebun tanaman pisang, mangga dan yang lainnya rusak kata" Rendi aktivis lingkungan
Sementara Informasi yang kami dapatkan dari warga akibat tidak Holling Batubara di PT.BAU malam ini diduga ratusan juta Pemilik transportir merugi, karena jalan menuju tambang ditutup warga terang salah satu warga yang menutup akses jalan menuju tambang milik PT.BAU dan PT.MAS hingga berita ini di turunkan warga bermalam sampai tuntutan terpenuhi
Salah satu warga mengaku yang berjaga di lokasi kami akan tetap menutup akses jalan menuju tambang sebelum pihak perusahaan membayar tuntutan warga berupa kompensasi yang sudah berjalan selama delapan bulan belum
Ada penyelesaian dengan warga dengan pihak perusahaan. terpaksa kami bermalam sebelum ada penyelesaian dan kami tetap bertahan disini kata " Agusriasyah yang malam ini bertugas menjaga akses jalan menuju tambang agar mobil perusahaan tidak bisa masuk ke tambang.
Sesuai tuntutan dari warga yang tadi siang melakukan aksi yang diikuti oleh emak - emak menuntut 100 bidang lahan milik 46 warga yang rusak diduga akibat terkena dampak kiriman lumpur dari penambangan batubara perusahaan tersebut, sebelum tuntutan kami belum terpenuhi Kami terus berjuang bersama warga tetap bermalam.
Senada diungkapkan aktivis lingkungan Rendi kepada wartawan kami pernah melakukan investigasi menyusuri sungai kungkilan, IUP KKA (Karya Kasih Agung) selaku pemilik IUP ( Ijin Usaha Pertambangan) lokasi di Talang Bukit Hingin daerah sungai kungkilan, kondisi saat ini mulai tercemar dampak dari kegiatan ekplorasi dan ekploitasi oleh pihak perusahaan pertambangan batubara sehingga terjadi kerusakan ekosistem, sekarang sungai kungkilan tidak bisa dimanfaatkan lagi oleh masyarakat sekitarnya untuk mencuci dan mandi " ujarnya
Seperti apa yang kami suarakan dengan warga desa muara maung melakukan penyegelan jalan menuju tambang, karena lahan warga yang rusak akibat kiriman lumpur dari penambangan batubara sekitar 100 bidang kini kondisinya rusak parah dan tidak bisa ditanam lagi akibat tercemar aliran lumpur yang
masuk ke lokasi lahan milik 46 warga sekitar 100 bidang seperti tanaman karet, kebun tanaman pisang, mangga dan yang lainnya rusak kata" Rendi aktivis lingkungan
Sementara Informasi yang kami dapatkan dari warga akibat tidak Holling Batubara di PT.BAU malam ini diduga ratusan juta Pemilik transportir merugi, karena jalan menuju tambang ditutup warga terang salah satu warga yang menutup akses jalan menuju tambang milik PT.BAU dan PT.MAS hingga berita ini di turunkan warga bermalam sampai tuntutan terpenuhi
Laporan: Bambang MD