Ketua Tim Nawacita Presiden RI Kunjungi Pembangunan Bendungan Tiga
OKUS |KABARPATROLI - Proyek Strategis Nasional Bendungan Tiga Dihaji untuk Mendukung Program Nawacita Presiden Republik Indonesia menjadikan Indonesia Berdaulat Pangan.
Ruri jumar saef sebagai Ketua Team Nawacita Presiden Republik Indonesia yang mewakili Ketua Pembina Joko Daryanto yang juga Saudara Sepupu Presiden Ir .H.Joko Widodo beserta Komunitas Masyarakat Peduli Sungai dan Danau Sumatera Selatan Kunjungi Bendungan Tiga Dihaji di Kabupaten Oku Selatan Kamis (23/Juni/2022).
PHOTO: Ketua Tim Nawacita Presiden RI Kunjungi Pembangunan Bendungan Tiga Dihaji Okus
Kunjungan ini juga bersama Team Panel DAM Bendungan Tiga dihaji Maman Noprayamin, ST., MT selaku Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII, dan Danwismai, ST., MPSDA Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air
Ir. Kamsiah Tarigan, ST., Sp-1 Kepala Bidang Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur SDA serta menyampaikan di depan awak media Bendungan Tiga Dihaji di Provinsi Sumatera Selatan sebagai salah satu upaya untuk memenuhi target Visium Tahun 2030 yakni rasio tampungan air terhadap jumlah penduduk bisa mencapai sebesar 120 meter kubik per kapita per tahun.
Potensi air di Indonesia cukup tinggi sebesar 2,7 triliun m3/tahun. Dari volume tersebut, air yang bisa dimanfaatkan sebesar 691 miliar m3/tahun, dengan sekitar 222 miliar m3/tahun dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti kebutuhan rumah tangga, peternakan, perikanan dan irigasi.
Bendungan Tiga Dihaji sebagai bendungan pertama di Sumatera Selatan akan menambah kapasitas Daerah Irigasi (D.I) Komering untuk lahan pertanian seluas 18.219 hektare (Ha). Dengan begitu, hasil pertanian dari Provinsi Sumsel akan terus terjaga sepanjang tahun, karena mendapat aliran air yang baik dari bendungan ini.
PHOTO: Ketua Tim Nawacita Presiden RI Kunjungi Pembangunan Bendungan Tiga Dihaji Okus
Tujuan utama pembangunan Bendungan Tiga Dihaji untuk menjaga kestabilan suplai air D.I Komering di saat musim kemarau yang selama ini hanya mengandalkan Sungai Komering.
"Tantangan yang dihadapi dalam pengaturan irigasi pada musim kemarau, debit air sungai komering yang masuk ke saluran irigasi sangat kecil. Sementara pada musim hujan elevasi sungai komering naik mengakibatkan debit air sungai komering yang masuk ke saluran relatif cukup besar dan membawa cukup banyak kandungan lumpur yang mengendap di saluran
D.I Komering memiliki potensi mengairi lahan seluas 124.000 Ha, dan hingga saat ini baru dapat mengairi lahan irigasi sekitar 70 ribu Ha, sedangkan sisanya sekitar 50 rb Ha belum dioptimalkan, direncanakan bertambah sekitar 18.219 Ha dari Bendungan Tiga Dihaji dan akan dilengkapi dengan pembangunan Bendungan Saka di Kabupaten Oku Selatan yang rencananya juga akan dimulai.
Selain untuk irigasi, Bendungan Tiga Dihaji juga diperuntukkan untuk konservasi sumber daya air, pengendalian banjir, pemenuhan kebutuhan air baku sebesar 0,30 m3/detik, pembangkit listrik sebesar 4x10 MW, dan sarana pariwisata serta olahraga. konstruksi bendungan dengan kapasitas tampung sebesar 104 juta m3
Pekerjaan pembangunan Bendungan Tiga Dihaji di Provinsi Sumatera Selatan terdiri atas 4 paket yakni Paket 1 senilai Rp 1,07 triliun dengan kontraktor PT Hutama Karya (Persero) dan PT Basuki Rahmanta Putra. Paket 2 senilai Rp 1,34 triliun, dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero), PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk, dan PT SAC Nusantara. Paket 3 dengan nilai kontrak Rp 629,94 miliar, oleh PT Nindya Karya dan PT Taruna Putra Pertiwi. Paket 4 dengan nilai Rp 690,71 miliar oleh PT Wijaya Karya dan PT Rudy Jaya.
Selain Bendungan Tiga Dihaji, di Provinsi Sumsel Kementerian PUPR juga akan membangun Jaringan Irigasi D.I. Lematang sepanjang 34,4 km untuk 3.000 ha area irigasi,rencana lelang akhir Agustus dan kontrak September 2021 dengan alokasi anggaran Rp 619,6 miliar pada 2021 – 2023.
Selain itu juga akan dibangun Jaringan Irigasi D.I. Lempuing (Komering Irrigation Project Stage – III) sepanjang 73,41 km untuk melayani 8.500 ha, dengan alokasi biaya Rp 1,49 triliun untuk masa pelaksanaan 2022 – 2025, saat ini tengah dilakukan review desain dengan rencana pendanaan loan JICA. (*)