Memahami Dua Saluran Pemasaran/Distribusi Hasil Pertanian
KABARPATROLI - Hasil atau produk tani tentu harus bisa dipasarkan dengan baik. Baik dijual di pasar maupun dijajakan langsung. Pasar dapat diartikan sebagai suatu organisasi tempat para penjual dan pembeli dapat dengan mudah saling berhubungan.
Bagi pengusaha pertanian, pasar merupakan tempat untuk melempar hasil produksinya. Dikenal ada beberapa macam pasar (saluran distribusi) dalam bisnis pertanian, antara lain pasar langsung atau saluran distribusi langsung, saluran distribusi tidak langsung dan eksportir.
Photo: Ilustrasi/Dodi/Persawahan & Agrowisata Desa Jiwa Baru LubaiSebelum sampai ke tangan konsumen, produk usaha pertanian selama ini hampir harus selalu melalui perantara. Jalan yang dilalui oleh berbagai produk agribisnis pertanian, dengan atau tanpa melalui perantara, hingga sampai kepada konsumen dikenal dengan istilah jalur pemasaran atau jalur tata niaga.
Alur pemasaran hasil pertanian adalah proses distribusi hasil pertanian mulai dari petani sampai kepada konsumen. Proses pemasaran dan alur yang tepat akan berdampak pada keuntungan yang baik bagi petani, sehingga petani berhasil dalam usahanya. Baik melalui jalur distribusi langsung maupun distribusi tidak langsung.
Saluran distribusi langsung adalah saluran distribusi yang langsung mengarah pada konsumen seperti hotel, restoran, rumah sakit dan rumah tangga.
Saluran distribusi langsung ini biasanya dilakukan oleh pengusaha agribisnis pertanian dalam skala kecil atau pengusaha agribisnis pertanian yang sudah besar tetapi secara khusus mengadakan kerjasama dengan pihak konsumen dengan kriteria dan kualitas hasil produksi yang sudah disepakati.
Photo: Ilustrasi/Dodi/Persawahan & Agrowisata Desa Jiwa Baru LubaiDalam hal ini misalnya seorang pengusaha agribisnis pertanian mengadakan kerjasama dengan pihak industri pengolahan.
Sedangkan yang dimaksud dengan saluran distribusi tidak langsung adalah penjualan melalui pasar-pasar tradisional, swalayan, pedagang pengecer atau koperasi.
Mata rantai atau tata niaga perdagangan dalam saluran distribusi ini sangat beragam. Ada kalanya seorang pelaku agribisnis pertanian yang langsung membawa hasil produksinya ke pasar, tetapi tidak sedikit pula yang karena keterbatasan sarana transportasi, arus informasi, dan komunikasi, hasil produksi agribisnis pertanian harus dikumpulkan oleh pedagang pengumpul.
Photo: Ilustrasi/Kandarian/Persawahan & Agrowisata Desa Jiwa Baru LubaiJika bisa dibawa langsung oleh petani dari desanya tentu akan lebih menguntungkan karena memangkas jalur distribusi dan petani pun bisa mendapatkan margin keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan jika harus melalui pedagang pengumpul. Itulah dua macam saluran distribusi hasil tani. ***FRG
REDAKSI: KABARPATROLI.ID