Polda Bali Selidiki Dua Pelaku Video Mesum Berpakaian Adat
Ilustrasi viral video mesum
KabaRpatroli
Polda Bali Selidiki Dua Pelaku Video Mesum Berpakaian Adat
Senin, 12 September 2022 |Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol. Stefanus Satake Bayu Setianto dalam sebuah acara. Sebut Polda Bali tengah lakukan penyelidikan soal video asusila berpakaian adat Bali yang berdurasi 29 detik.
BALI |KABARPATROLI - Beredarnya sebuah vedio mesum berisi dua orang yang menggunakan pakaian adat Bali dalam sebuah mobil mengegerkan warga Bali. Dalam vedio yang viral di media sosial (medsos) tersebut terlihat seorang perempuan dan laki-laki berpakaian mirip pakaian adat Bali berhubungan intim di dalam sebuah mobil.
Video tersebut berdurasi kurang dari satu menit dan memperlihatkan dua orang merekam adegan mesum saat mobil melaju dan melintas di jalanan umum.
Dalam tayangan, terdapat pria dengan visual yang dideskripsikan memakai baju putih, mengenakan udeng, sementara yang mengendarai mobil dan wanita memakai busana warna merah muda, kebaya putih, dan di pinggangnya terdapat selendang warna merah muda.
https://youtu.be/-F9IAOSm67g
Polda Bali pun langsung merespons beredarnya video ini dengan menyelidiki dua orang pelaku di video mesum tersebut.
Kasubdit VI Ditreskrimsus Polda Bali AKBP Nanang Pri Hasmiko mengatakan bahwa masih menyelidiki beredarnya video mesum tersebut setelah menerima informasi mengenai video mesum yang beredar luas.
"Kami juga baru tahu sore tadi. Soal video itu, kami juga masih menyelidiki karena baru mengetahui," kata dia Minggu (11/9/2022).
Namun demikian polisi sampai saat ini belum bisa menentukan tempat dan waktu kejadian tersebut karena dalam video tersebut direkam dalam sebuah mobil yang terus bergerak.
"Kalau mobilnya bergerak, membutuhkan ketelitian. Beda jika kejadiannya terjadi di suatu tempat," kata dia.
Namun demikian, apabila tindakan dalam video tersebut benar maka masuk kategori tindakan pornografi karena terdapat tindakan mempertontonkan tindakan mesum.
Polisi masih menyelidiki pelaku yang mengedarkan video tersebut karena pertama mentransmisikan atau menyebarluaskan video tersebut.
"Menyelidiki pengedar pertama, pasti karena yang pertama itulah yang mengetahui pelakunya, orangnya siapa. Kami masih lakukan penyelidikan sesuai dengan teknik penyelidikan kepolisian. Kesulitannya mobil bergerak, muka tidak kelihatan dan lainnya," kata dia.
Antara