Baru Buka 10 Hari Mie Gacoan Prabumulih Dikeluhkan Konsumen, Terkait Fasilitas Air Berbau Lengket
KABAR PATROLI, PRABUMULIH – Mie Gacoan yang kini jadi trending baru bagi warga Prabumulih sangat ramai di serbu oleh para pencinta kuliner. namun baru sekitar 10 hari dibuka sudah mendapat keluhan dari konsumen. Bagaimana tidak beberapa pengunjung konsumen yang mengunakan fasilitas air baik di toilet wastafel dan tempat wudhu mengeluhkan kondisi air yang berbau tak sedap dan lengket.
Berdasarkan informasi tersebut awak media bersama Penggiat Lingkungan kota Prabumulih melakukan kroscek membuktikan kebenaran informasi dari beberapa narasumber dengan mendatangi Mie Gacoan yang terletak di jalan Jenderal Sudirman tepatnya di sebelah kantor PLN kota Prabumulih. Senin (10/6/24).
Dari hasil penelusuran awak media bersama Bung Yogi Astrada Praktisi Lingkungan melakukan kroscek langsung bersama Salsyabilah Rahmadani selaku PIC manager Mie Gacoan kota Prabumulih untuk mengambil sample air dari wastafel, toilet dan tempat air wudhu mushola dengan kondisi air yang bau dan lengket.
Menurut keterangannya Ia bersama keluarga kemarin telah mengunjugi mie gacoan untuk menikmati menu sajian kuliner yang ada di sana, usai menyantap makanan yang saat ingin mencuci tangan sekaligus berwidhu untuk melaksanakan sholat di mushola dirinya mencium bau yang tak sedap dan lengket dari sumber air yang di sediakan oleh Mie Gacoan.
“Kemarin usai menyantap menu di Mie Gacoan pada saat akan mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat di mushola kita mencium bau yang tak sedap dan lengket dari sumber air wudhu, begitu pula dari wastafel dan toilet, dan saya telah menyampaikan keluhan kepada pihak manajemen dan manajemen menyampaikan akan segera memperbaiki kondisi air yang ada. Selang 1 hari dari temuan kondisi air yang buruk, kemudian hari berikutnya di cek masih bau dan belum di ganti airnya, masih air yang sama lengket berbau menyengat,” ungkap Ketua Asosiasi Profesi Kesehatan, Keselamatan Kerja & Lindungi Lingkungan.
Didampingi manager Mie Gacoan usai mengambil sample air, saat dibincangi awak media menyampaikan bahwa dirinya memberikan saran dan masukan terkait pengelolaan air yang digunakan haruslah sesuai regulasi aturan dan tahapan tahapan pengelolaan dan fasilitas air harus di uji terlebih dahulu sebelum digunakan konsumen atau pengunjung.
“Kita meminta agar kedepan kondisi air sesuai standar kesehatan yang diatur dalam (Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2017 tentang standar baku mutu Kesehatan Lingkungan dan persyaratan kesehatan Air untuk keperluan Higiene Sanitasi) dan juga standar baku mutu air guna pakai yang ditetapkan oleh Pemerintah melalui DLH dan Dinkes. Karena itu kita mencoba menyarankan kepada pihak manajemen sama sama menguji sample air agar ada perbaikan kualitas air terlebih dahulu sebelum di pergunakan untuk pengunjung, ” tegasnya.
Lebih jauh Yogi menyarankan Pengelolaan Limbah Cair Domestik menggunakan IPAL (Instalasi Pengelolaan Air Limbah) baik menggunakan sistem STP / WTP mengingat pengunjung yang menikmati makan ditempat yang jumlahnya cukup banyak mencapai puluhan bahkan ratusan orang pastinya juga menghasilkan Limbah domistik yang tidak sedikit khususnya limbah cair dari sisa pencucian.
“Karena hal itu telah di atur oleh perarutan (Permen LHK No. P.68/MENLHK-SETJEN/2016 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik) tentunya harus di ikuti dan di patuhi oleh pelaku usaha dalam hal ini mie Gacoan. Untuk tindak selanjutnya akan melaporkan hal ini ke dinas terkait DLH dan Dinkes,” tandas Yogi Astrada ST M.Si Pemuda kampung yang menempuh pendidikan di kampus Universitas Sriwijaya Program Magister Lingkungan itu.
Sementara ditempat yang sama Manager Mie Gacoan mengatakan sumber air yang di gunakan adalah sumur bor yang digunakan untuk fasilitas wastafel mencuci tangan, wastafel mencuci piring, tempat air wudhu dan toilet, sementara kebutuhan air untuk memasak mengunakan air mineral galon.
“Mie Gacoan menggunakan sumber air sumur bor yang di gunakan untuk fasilitas wastafel cuci tangan, cuci piring, toilet dan berwudhu, kalau memasak kita mengunakan air mineral galon, untuk pengelolaan limbah domestik sudah ada proses pengelolaan limbah domestik dengan sistem grease trap, “akunya.
Salsa juga membenarkan jika kondisi air memang dalam kondisi yang bau dan lengket dirinya pun menerima masukan atas keluhan konsumen dan akan segera menyampaikan ke pihak Manajemen.
“Saat ini kita sudah mengambil tindakan untuk pemasangan PDAM untuk sumber air, terimakasih atas masukan dan kepeduliannya kepada mie gacoan pak, untuk semua sarannya akan kita serahkan ke atasan karena ada manajemen yang lebih berhak untuk melakukan tindakan apa yang akan di ambil,” ucapnya.
Bersambung.... Part 2
* Apa Tindakan Pemerintah Kota Prabumulih, melalui dinas terkait mengenai informasi diatas ?
* Bagaimana dengan izin AMDAL nya ?