Hasil Survei Jarinusa Cagub Sumsel, Heri Amalindo Alias Hapal Terus Meroket, HDCU Pasang Strategi MataHati Turun Keseimbangan
Hasil Survei Jarinusa Cagub Sumsel, Hapal Tancap Gass Hampir Nyalip HDCU Sedang MataHati Tertinggal Jauh
Palembang - Lembaga Survei Jaringan
Nusantara (Jarinusa) Research and Consulting merilis hasil survei terbaru Pilkada Sumatera Selatan (Sumsel). Survei dilakukan terhadap tiga pasangan bakal calon Gubernur/Wagub Sumsel, yakni Herman Deru-Cik Ujang (HDCU), Mawardi Yahya-RA Anita Noeringhati (Matahati)dan Heri Amalindo-Popo Ali (Hapal).
Hasilnya, HDCU unggul 35,1%, Hapal 33,9% dan Matahati 25,7%. Selisih antara HDCU dengan Hapal tak jauh beda, hanya 1,2%. Sementara jarak terpaut jauh antara HDCU dengan Matahati 9,4%, sedangkan antara Hapal-Matahati 8,2%. Sementara responden yang belum menentukan pilihan sebanyak 5,3%. Paslon Hapal mengejar elektabilitas eks Gubernur Sumsel Herman Deru.
Pengamat Politik Jarinusa, Vrita Kusumaningtias mengatakan, hasil survei itu cukup mengagetkan karena pasangan Hapal meraih angka cukup besar dan mendekati HDCU.
"Hasil survei terbaru ini cukup mengagetkan, karena pasangan Hapal memepet elektabilitas Herman Deru selaku petahana. Hal ini mungkin tidak terlepas dari sosialisasi yang intens dilakukan pasangan ini kepada masyarakat selama ini," ujar Vrita dalam keterangan resmi yang diterima detikSumbagsel, Rabu (14/8/2024).
la menduga tingginya elektabilitas Hapal karena program sekolah dan pengobatan gratis yang disiapkan keduanya. Sosialisasi itu dinilai mampu menarik simpati masyarakat.
"Gagasan Heri Amalindo tentang sekolah dan pengobatan gratis ini yang mungkin menaikkan elektabilitasnya semakin baik. Sebab juga di berbagai daerah, persoalan pendidikan dan kesehatan ini selalu menjadi masalah dan menjadi PR pemerintah daerah," jelasnya.
Waktu pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang cukup panjang, membuat peluang elektabilitas Heri Amalindo yang merupakan Bupati Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) dan Popo Ali Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan naik.
"Kita tahu, pendaftaran ke KPU dimulai 27 Agustus, tentu masih besar peluang bagi Heri Amalindo menaikkan elektabilitasnya. Bisa jadi saat mendekati pendaftaran ke KPU, menyalip pasangan HDCU. Semua masih bisa terjadi. Politik itu dinamis," tutupnya.
Survei Jarinusa dilakukan pada periode 3-10 Agustus. Dalam survei ini, jumlah sampel basis sebanyak 1.200 warga Sumsel yang memiliki hak pilih atau berusia minimal 17 tahun saat wawancara berlangsung. Metodologi survei dengan multistage random sampling.
Responden terpilih diwawancarai secara tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti. (***)