Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Puluhan Hektar Lahan di Desa Sinar Rambang Digarap Gratis, Petani Sambut Program Pemkot Prabumulih

Puluhan Hektar Lahan di Desa Sinar Rambang Digarap Gratis, Petani Sambut Program Pemkot Prabumulih

PRABUMULIH | KABARPATROLI – Pemerintah Kota Prabumulih terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program penggarapan lahan gratis yang kini disambut antusias oleh para petani, khususnya di Desa Sinar Rambang, Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT).


Setidaknya puluhan hektare lahan di desa tersebut kini mulai dibuka kembali setelah bertahun-tahun terbengkalai karena keterbatasan alat. “Alhamdulillah, yang selama ini hanya dibiarkan saja karena bingung cara buka lahannya, sekarang bisa dibuka. Kami berterima kasih kepada pemerintah kota,” ungkap salah seorang warga Desa Sinar Rambang.


Kepala Desa Sinar Rambang, Indarqo, menjelaskan bahwa sebanyak 35 hektare lahan milik petani telah didaftarkan untuk digarap. Namun, dari jumlah tersebut, hanya 28 hektare yang memungkinkan untuk dibuka menggunakan alat berat. Sedangkan sisanya, sekitar 7 hektare, kemungkinan besar harus dibuka secara manual karena lokasinya sulit dijangkau.


“Program ini membawa semangat baru bagi warga desa. Selama ini, kendala terbesar memang pada ketiadaan alat berat untuk membuka lahan. Membakar lahan jelas dilarang, jadi program ini sangat membantu,” ujar Indarqo, suami dari Hamidah.

Ia berharap, kehadiran program ini akan mendorong kemajuan sektor pertanian di desa mereka dan turut meningkatkan perekonomian masyarakat.

Sementara itu, Wali Kota Prabumulih, H. Arlan, mengungkapkan bahwa program penggarapan lahan gratis ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam memperkuat ekonomi masyarakat bawah. “Jika ekonomi masyarakat tumbuh, maka kesejahteraan pun akan mengikuti,” jelas pria yang akrab disapa Cak Arlan.

Menurut Cak Arlan, pemerintah tidak hanya membantu dalam proses pembukaan lahan, tetapi juga mendistribusikan bibit secara gratis, mulai dari bibit sawit, karet, hingga jagung. Upaya ini sekaligus menjadi kontribusi terhadap program ketahanan pangan nasional.


Ia pun mengajak para petani untuk mempertimbangkan menanam kelapa sawit yang dinilai memiliki nilai ekonomi lebih tinggi dibandingkan tanaman karet.

Dengan adanya program ini, diharapkan sektor pertanian di Prabumulih, khususnya di Desa Sinar Rambang, semakin berkembang dan menjadi motor penggerak ekonomi lokal.

Laporan: Chairo